Study Tour, Menganga di Malaysia

So Late Post

Bukan TKI masuk Kampus
Epilog Mei 2013 Kemaren, Saya mendapat kesempatan untuk mengunjungi negara tetangga, Malaysia. Bersama rombongan dari kawan-kawan Program pascasarjana STAIN Samarinda.

Mengunjungi suatu daerah atau negara baru memang menghadirkan pengalaman tersendiri. itu mengapa istilah "Study Tour" atau "Study Banding" banyak di lakukang berbagai instansi guna memperoleh pencerahan dan pembelajaran. meski tak banyak pula yang menentang hal tersebut, lebih ke arah untung rugi finansial dan manfaat setelah study tersebut dilaksanakan.

Di Malaysia, *saya kok lupa ya tanggal berapa, 19 Mei Kalo ga salah*

Menjelang magrib rombongan telah sampai di penginapan. Jam bebas di malam hari di manfaatkan untuk keliling ke daerah china town, di dekat terminal kota KL. Lumrahnya bepergian, hampir semua rombongan menghambur mencari apa yang bisa di jadikan oleh-oleh *yaelah baru juga malem pertama ngahaha...* Mungkin biar capek kali ya, biar malem bisa istirahat total untuk besok.

Akademi Pengkajian Islam, Universitas Malaya Menjadi tujuan utama dari Study tour kali ini. Ada yang menarik di Universitas di Malaysia, dimana Universitas umum (bukan berbasis agama) menyediakan sebuah fakultas yang membidangi keagamaan. agak sedikit berbeda dengan di Indonesia, di mana biasanya bidang keagamaan ditangani oleh Universitas yang memang khusu Agama dan di Bawah naungan Kemenag. 
Sambil Menyelam, Jalan ke Twin Tower
Oh ya, Di Kampus di Malaysia adalah salah satu area di larang Merokok, di Malaysia ada beberapa tempat yang memang disitu dilarang dan sangat dilarang merokok. Tempat Ibadah, Rumah Sakit, Sekolah dan Kampus, Apalagi ya? Lupa saya. Disini saya sempat kepergok merokok oleh satpam kampus, walau tamu dan saya pun sudah merokok di tempat yang sangat tak terjangkau (Blakang gudang deket parkiran) tetap saja tak ada tolelir, Sebuah pelajaran berharga sebenarnya kawan, dimana peraturan dalam kondisi dan pada siapapun tetaplah peraturan, bukan menjadi sebuah kebijakan atau berubah fungsi, tegak setegak-tegaknya!!!

Disiplin di negara tetangga kita ini boleh di bilang bagus. Ini yang membuat budaya untuk maju menjadi seragam di sana. A dikatakan A, tak bisa menjadi kebijakan yang menjadi B. Mungkin ini yang patut dan sangat perlu di pelajari oleh kita.

Secara akademik, sebenarnya kita tak kalah. Pengetahuan dan Pelajaran yang di terima tak jauh berbeda, baik secara konsep maupun pemaparan. Mungkin sistem yang kemudian menyaringnya. Kelebihan dan kekurangan tentu ada pada keduanya. Penghargaan terhadap pendidikan di Malaysia sangat amat di junjung tinggi. Di Universitas Negeri Malaya, saya bertemu seorang Prof. yang berasal dari Banyuwangi, di sana beliau di percaya menjadi ketua Prodi (lupa prodi apa). dari perbincangan dengan beliau ada rasa bangga plus malu sebenarnya. Bangga karna beliau begitu di hormati disana, Malu  mengapa negara kita dalam hal sistem pendidikan begitu carut-marut, terutama dalam hal pendanaan. Mental disiplin mungkin ya? hihihihi....

Ngecek Microphone :))
Saking telatnya posting, ampe lupa apa aja yang kudu ditulis...ngahaha...




Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments :

Post a Comment