Halo Juli, Halo blog...aaah saya rindu menarikan jari di panggungmu.
Dan mengawali Juli yang ke 2012 ini mo crita soal tontonan yang maren bis ane liat ni di sebuah tayangan televisi. tentunya sudah tertebak kalo dibaca dari judul postingan kan?
yah, Umar patek. Seorang tersangka kasus Bom Natal & Bom Bali I. keterlibatannya dalam serangkaian pengeboman oleh teroris di negara ini menyeret namanya masuk dalam daftar orang yang di cari, baik oleh Indonesia maupun Internasional.
dan petualangan Umar patek akhirnya terhenti, di pakistan ia ditangkap dan dibawa ke Indonesia. gak perlu ane cerita yak napa Kang Umar patek ampe ke Pakistan segala. yang mau ane ceritain soal ke gentle an beliau.
Dengan sangat tenang dan sahajanya, Umar patek meminta maaf pada rakyat Indonesia atas perbuatan yang telah dilakukannya. pengeboman yang terjadi, walaupun sedikit keterlibatannya (pengakuan Umar) tetap dianggap sebagai keterlibatan yang bukan main-main (menurut persepektive hukum) telah memakan korban yang tidak sedikit. itupun diakui Umar patek sebagai kesalahannya.
Menurut pribadi, Umar sendiri sebenarnya tak menyeteujui cara "jihad" komplotan nya itu. namun ia tak berdaya (atau mungkin kalah suara). Tujuan Umar patek bukan berjihat di bumi Nusantara, Ia ingin berjihad di Afganistan. dan cita-cita itu berhasil. meski kemudian ia tertangkap di Pakistan (dalam masa Jihadnya di Afganistan).
Umar patek tak takut di sebut penghianat oleh Mujahid lainnya. Hati nuraninya telah mengatakan bahwa pengeboman itu bertolak dengan suara kecil hatinya. urusannya dengan Tuhan, sementara urusan dengan Mujahid itu belakangan, toh diakhirat ia yang bertanggung jawab pada Tuhannya.
Jika para penghianat bangsa ini kemarin menonton tayangan tersebut, saya yakin mereka tertampar. Umar patek, yang (versi pribadinya) hanya sedikit terlibat dalam aksi pengeboman tersebut dengan Gentle meminta maaf pada Indonesia, Umat-umat beragama dan tentunya kepada keluarga para korban pengeboman. terlepas diterima atau tidak permintaan maaf itu, Umar patek tak mau menghianati hati nuraninya, bahwa perbuatannya salah. Sementara penghianat bangsa ini "pengakuan dosa" itu ditakuti, karena akan menghilangkan komoditi keduniaan mereka (duit).
Salute buat Umar patek, untuk gentle-nya.
Dan mengawali Juli yang ke 2012 ini mo crita soal tontonan yang maren bis ane liat ni di sebuah tayangan televisi. tentunya sudah tertebak kalo dibaca dari judul postingan kan?
yah, Umar patek. Seorang tersangka kasus Bom Natal & Bom Bali I. keterlibatannya dalam serangkaian pengeboman oleh teroris di negara ini menyeret namanya masuk dalam daftar orang yang di cari, baik oleh Indonesia maupun Internasional.
dan petualangan Umar patek akhirnya terhenti, di pakistan ia ditangkap dan dibawa ke Indonesia. gak perlu ane cerita yak napa Kang Umar patek ampe ke Pakistan segala. yang mau ane ceritain soal ke gentle an beliau.
Dengan sangat tenang dan sahajanya, Umar patek meminta maaf pada rakyat Indonesia atas perbuatan yang telah dilakukannya. pengeboman yang terjadi, walaupun sedikit keterlibatannya (pengakuan Umar) tetap dianggap sebagai keterlibatan yang bukan main-main (menurut persepektive hukum) telah memakan korban yang tidak sedikit. itupun diakui Umar patek sebagai kesalahannya.
Menurut pribadi, Umar sendiri sebenarnya tak menyeteujui cara "jihad" komplotan nya itu. namun ia tak berdaya (atau mungkin kalah suara). Tujuan Umar patek bukan berjihat di bumi Nusantara, Ia ingin berjihad di Afganistan. dan cita-cita itu berhasil. meski kemudian ia tertangkap di Pakistan (dalam masa Jihadnya di Afganistan).
Umar patek tak takut di sebut penghianat oleh Mujahid lainnya. Hati nuraninya telah mengatakan bahwa pengeboman itu bertolak dengan suara kecil hatinya. urusannya dengan Tuhan, sementara urusan dengan Mujahid itu belakangan, toh diakhirat ia yang bertanggung jawab pada Tuhannya.
Jika para penghianat bangsa ini kemarin menonton tayangan tersebut, saya yakin mereka tertampar. Umar patek, yang (versi pribadinya) hanya sedikit terlibat dalam aksi pengeboman tersebut dengan Gentle meminta maaf pada Indonesia, Umat-umat beragama dan tentunya kepada keluarga para korban pengeboman. terlepas diterima atau tidak permintaan maaf itu, Umar patek tak mau menghianati hati nuraninya, bahwa perbuatannya salah. Sementara penghianat bangsa ini "pengakuan dosa" itu ditakuti, karena akan menghilangkan komoditi keduniaan mereka (duit).
Salute buat Umar patek, untuk gentle-nya.
0 comments :
Post a Comment