Berapa Hari ya saya gak Ngeblog? Ooh...gagal dah rencana saya menyaingi Dr. Imam Suprayogo, Rektor UIN Maliki Malang yang punya rekor MURI yakni, Menulis di blog tanpa putus dalam kurun Setahun (hahaha...Kapan punya rencana gitu jo?!!).
Yah...postingan saya sebelum ini yakni tentang unek-unek saya soal skripsi yang ngadat. Beserta tips-tips untuk anda yang akan mengahadapi skripsi....hehhehe....
Saya mau crita ni...(silahkan mengambil cemilan seadanya untuk mendengarkan cerita saya huahaha...)
Cerita ini masih terinspirasi (jah...terinspirasi) ter apa ya? terlatar belakangi saja lah, ya cerita yang terlatar belakangi soal skripsi saya.
Dulu, jaman saya masih kecil, Emak saya tercinta suka bercerita ketika saya mau tidur. Entah itu cerita Tokoh, Peristiwa atau apa sajalah (ihir...ihir...). dan Hal itu bukan turun juga ke adik² saya... Emak saya emang jago dah cerita (sayang Emak gak daftar Indonesia mencari Bakat hehehe....)
Nah, Saya Ingat Sebuah Cerita dari Emak saya tentang "Waktu". dimana intinya (sory bukan gak mau bagi cerita yang diceritakan emak saya, tapi saya tau cemilan anda cuma sedikit...kalo saya tulis ceritanya bakal butuh cemilan yang banyak nantinya hahahha...), Balik ke inti cerita dari Emak saya, yaitu tentang ke efesiensian waktu (jiaaah...ilmiah banget bahasanya heheh...).
yah...Emak bercerita pentingnya membagi & memanage waktu. Karna waktu itu bagai pedang (Pernah dengar kan istilah ini?)
Dan Beberapa waktu ini saya membuktikan cerita Emak saya...dimana, Ketajaman pedang itu lebih tajam dari sakit gigi (lho?...). Waktu yang telah lewat tidak mungkin akan bisa kembali, Sekaya apapun anda, waktu yang telah lewat tak mungkin bisa anda beli. Sehebat apapun anda, tetap tak akan bisa membuat mesin pengulang waktu. Dan ketika tiba saatnya, penyesalan akan waktu yang telah terlewat itu rasanya akan seperti mencabik langkah anda. begitu tajam, tanpa terasa memang (awalnya) namun begitu mengiris!!
Pengalaman benar² bicara. Dan saya....merasakannya. Menyesalinya? tentu, namun bagaimana lagi? itu konsekuensi yang ada. dan dari penyesalan itu saya harus memeperbaiki kesalahan saya tentang "manage waktu".
Jika anda tidak percaya cerita Emak saya, Silahkan...Perankan saja tokoh yang menyepelekan waktu dikehidupan anda...pasti suatu saat anda akan merasakan hunusan pedang sang waktu.
Salam Kompakan Selalu
Yah...postingan saya sebelum ini yakni tentang unek-unek saya soal skripsi yang ngadat. Beserta tips-tips untuk anda yang akan mengahadapi skripsi....hehhehe....
Saya mau crita ni...(silahkan mengambil cemilan seadanya untuk mendengarkan cerita saya huahaha...)
Cerita ini masih terinspirasi (jah...terinspirasi) ter apa ya? terlatar belakangi saja lah, ya cerita yang terlatar belakangi soal skripsi saya.
Dulu, jaman saya masih kecil, Emak saya tercinta suka bercerita ketika saya mau tidur. Entah itu cerita Tokoh, Peristiwa atau apa sajalah (ihir...ihir...). dan Hal itu bukan turun juga ke adik² saya... Emak saya emang jago dah cerita (sayang Emak gak daftar Indonesia mencari Bakat hehehe....)
Nah, Saya Ingat Sebuah Cerita dari Emak saya tentang "Waktu". dimana intinya (sory bukan gak mau bagi cerita yang diceritakan emak saya, tapi saya tau cemilan anda cuma sedikit...kalo saya tulis ceritanya bakal butuh cemilan yang banyak nantinya hahahha...), Balik ke inti cerita dari Emak saya, yaitu tentang ke efesiensian waktu (jiaaah...ilmiah banget bahasanya heheh...).
yah...Emak bercerita pentingnya membagi & memanage waktu. Karna waktu itu bagai pedang (Pernah dengar kan istilah ini?)
Dan Beberapa waktu ini saya membuktikan cerita Emak saya...dimana, Ketajaman pedang itu lebih tajam dari sakit gigi (lho?...). Waktu yang telah lewat tidak mungkin akan bisa kembali, Sekaya apapun anda, waktu yang telah lewat tak mungkin bisa anda beli. Sehebat apapun anda, tetap tak akan bisa membuat mesin pengulang waktu. Dan ketika tiba saatnya, penyesalan akan waktu yang telah terlewat itu rasanya akan seperti mencabik langkah anda. begitu tajam, tanpa terasa memang (awalnya) namun begitu mengiris!!
Pengalaman benar² bicara. Dan saya....merasakannya. Menyesalinya? tentu, namun bagaimana lagi? itu konsekuensi yang ada. dan dari penyesalan itu saya harus memeperbaiki kesalahan saya tentang "manage waktu".
Jika anda tidak percaya cerita Emak saya, Silahkan...Perankan saja tokoh yang menyepelekan waktu dikehidupan anda...pasti suatu saat anda akan merasakan hunusan pedang sang waktu.
Salam Kompakan Selalu
0 comments :
Post a Comment