Uang gaji bulananmu sisa brapa? sparo? atau seper enam belas? yang ga gajian bulanan juga sama pertanyaannya. yang kerjanya malah nggaji jelas malah lebih keluar banyak uang lah...makin besar pendapatan ya makin besar tanggungan yang bakal jadi post penerima pendapatan itu, Balance.

Standart ya? ga sestandart itu kawan-kawin. Kadang ada rasa berat ketika segala yang kita peroleh dari hasil jerih payah harus mengalir ke plot-plot yang memang ada untuk menerimanya, Tagihan pulsa, Internet, tukang bensin eceran, listrik, pengamen. Semakin besar yang kau tanggung semakin besar juga pendapatan yang harus kau dapat, dan tentu kau alirkan, Istri, Anak, Cicilan Rumah, Motor? ya, mau gimana lagi, semua sudah melingkar dan mengitar, kawan-kawin. 

Sesekali waktu, rasa berat tadi menghimpit kita, memburamkan rasa syukur yang harus nya terturur. right? Bisa jadi karena banyaknya yang harus dialiri, ego dan mungkin individuis kita merasa tak kebagian jatah atas pendapatan itu secara utuh. Sementa kita yang berjerih payah mengumpulkannya. aaah...kamu meng-iyakan ya? gitu juga? 

Fatal ternyata jika syukur itu menghilang. Sangat amat super duper mega fatal.
Definisi syukur silahkan dicari sendiri yah, baik secara epistemologi, terminologi, ontologi, apa lagi ya? yah terusin sendiri aja yang ogi-ogi pokoknya.

Balik lagi ke Fatal yak, Gimana bisa fatal? Semakin kita ga bersyukur, semakin kita merasa kurang, kurang dan kurang...kurangnya, Ratusaaan...nilep deh mulanya si kecil, makin lama ya makin agak sedikit besar lah, segede upil, ga lega akhirnya nyelem deh biar hasilnya bisa lebih besar dari upil. iya istilah sekarang biasanya disebut korupsi.

Sejatinya *ciak ileh*, Semua yang kita miliki memang bukan milik kita kawan-kawin. Semua adalah milik Yang Maha Memiliki, Jadi Dia-lah yang mengatur kepemilikan-Nya. Kita? Hanya dititip i, simple nya seperti itu. Tugas kita, untuk perlahan menghilangkan rasa berat itu adalah bersyukur. Masih berat? hehehe...

Pernah ketemu tukang parkir? ya, Profesi yang hampir di sudut kanan kiri jalan ada. berdiri, kadang membawa sempritan, sok-sok ngatur kendaraan, kemudian menengadahkan tangan, anda boleh pergi. enak banget ga tu kerjaannya? saya sering sekali iri dan nggak habis fikir sebenarnya dengan profesi mereka, begitu enteng bukan? Silahkan tanya soal pendapatan mereka perhari, mungkin anda kalah kok kalau di kalkulasi perbulan.

Ada sebuah rahasia yang membuat saya kok jadi malu sendiri, Tukang parkir adalah hamba yang kaya ternyata, plus ikhlas. Setiap hari mereka ga merasa rugi mobil dan motor mereka di bawa orang. entah itu dari kalangan kendaraan kelas merk high, middle atau merek yang di bawah middle.

Kan emang bukan miliknya?
Iya emang bukan, dia cuma dititipi, layaknya kita dititipi Tuhan atas apa yang sekarang ada pada kita. Cuma dititipi, jadi bukan milik kita kan? Kalau Sang Pemiliknya memindahkan atau mengambilnya, apa hak kita mempertahankannya? 

Bagaimana? Mau daftar jadi "Tukang Parkir" Tuhan?

Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments :

Post a Comment