Salam Super Kompakan Epribadi
Nama saya Bejo (Bukan nama samaran), hari ini saya mau menulis sesuatu disini, dipengakuan tidak ada larangan [intro yang garing].
Langsung aja deh, Sore tadi pas perjalanan sepulang ngisi bensin [baca:Ngopi] ke tempat kerja, di tengah perjalanan saya berpapasan dengan orang yang sedang kecelakaan. Saya gak berhenti sih, karna memang sudah banyak orang berkerumun disitu menolongnya, selain itu dibelakan saya ada "mas waktu" yang mengejar saya untuk cepat sampai ke tempat kerja.
tepat saya melintas di TKP Kecelakaan, saya tengok yang menjadi tersangka, eh menjadi korban kecelakaan adalah seorang pemuda, ya paling gak jauh umurnya dengan saya. disebelahnya ada seorang Ibu-ibu yang memberi dia segelas air putih untuk menenangkan si korban, terdengar sebuah entah omelan, nasehat atau petuah yang isinya "Oalah maas...mbok yo nek sepedaan iku gak atek nyambi sms-an, mbelani sms ae sampek kate ijol nyowo barang"
Artinya [diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh penulis hehe..]
"Aduh Maas...Alangkah baiknya kalau sedang berkendara jangan sambil sms-an, mementingkan sms aja sampai mau tukar dengan nyawa"
Jreeeng....saya yang mendengar kalimat itu sepanjang perjalanan setelah melintasi TKP jadi sok berpikir mengiyakan perkataan ibu tadi. bukan sok sih, emang banyak kan kejadian kecelakaan yang pemicunya hal sepele seperti tadi.
Hanya karna mementingkan membalas Sms atau berteplon eh, bertelpon ria saat berkendara jadi mengabaikan keadaan jalanan. akhirnya sering terjadi Ludah melayang, teriakan makian, sampek yang parah kecelakaan lalu lintas seperti diatas.
"Sms Penting Ni, telpon penting Ni" [sering jadi alasan bukan?]
Sepenting-penting nye isi sms atau telpon apa gak lebih penting keselamatan ya?
Oooh...akhirnya saya sampai di tempat kerja dengan selamat sentaosa...terpakasa hayalan & nalarisasi [opo iku?] tentang perkataan ibu tadi cukup sampai disini...
Nama saya Bejo (Bukan nama samaran), hari ini saya mau menulis sesuatu disini, dipengakuan tidak ada larangan [intro yang garing].
Langsung aja deh, Sore tadi pas perjalanan sepulang ngisi bensin [baca:Ngopi] ke tempat kerja, di tengah perjalanan saya berpapasan dengan orang yang sedang kecelakaan. Saya gak berhenti sih, karna memang sudah banyak orang berkerumun disitu menolongnya, selain itu dibelakan saya ada "mas waktu" yang mengejar saya untuk cepat sampai ke tempat kerja.
tepat saya melintas di TKP Kecelakaan, saya tengok yang menjadi tersangka, eh menjadi korban kecelakaan adalah seorang pemuda, ya paling gak jauh umurnya dengan saya. disebelahnya ada seorang Ibu-ibu yang memberi dia segelas air putih untuk menenangkan si korban, terdengar sebuah entah omelan, nasehat atau petuah yang isinya "Oalah maas...mbok yo nek sepedaan iku gak atek nyambi sms-an, mbelani sms ae sampek kate ijol nyowo barang"
Artinya [diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh penulis hehe..]
"Aduh Maas...Alangkah baiknya kalau sedang berkendara jangan sambil sms-an, mementingkan sms aja sampai mau tukar dengan nyawa"
Jreeeng....saya yang mendengar kalimat itu sepanjang perjalanan setelah melintasi TKP jadi sok berpikir mengiyakan perkataan ibu tadi. bukan sok sih, emang banyak kan kejadian kecelakaan yang pemicunya hal sepele seperti tadi.
Hanya karna mementingkan membalas Sms atau berteplon eh, bertelpon ria saat berkendara jadi mengabaikan keadaan jalanan. akhirnya sering terjadi Ludah melayang, teriakan makian, sampek yang parah kecelakaan lalu lintas seperti diatas.
"Sms Penting Ni, telpon penting Ni" [sering jadi alasan bukan?]
Sepenting-penting nye isi sms atau telpon apa gak lebih penting keselamatan ya?
Oooh...akhirnya saya sampai di tempat kerja dengan selamat sentaosa...terpakasa hayalan & nalarisasi [opo iku?] tentang perkataan ibu tadi cukup sampai disini...
doh, aku tadi siang sms'n smbil bawa mtoor =.=" untung masih selamat..
ReplyDeleteHmmm....ati2 tu...ayahab, aliaas berbahaya...
ReplyDelete