Aku ingin sedikit bercerita tentang kota kelahiranku kawan.

Kota kelahiranku adalah ibukota propinsi Kalimantan Timur. Yah, jika kalian punya buku Panduan Lengkap Ilmu Pengentahuan Sosial Sekolah Dasar, disitu dapat dipastikan kota itu adalah Samarinda.

Bukan mau pamer, dikota ini. kekayaan tambang sangatlah melimpah. bahkan benar-benar melimpah. ada penambangan dimana-mana. muncul dan lahir bak jamur dimusim hujan. dahulu, ketika awal tahun 1990an setahuku, disini sangat jarang ditemukan tempat penambangan. kecuali penambangan lepas pantai. kini dimana-mana ditemui tambang-tambang kecil yang lahir. mereka hadir untuk mengeruk batu bara. emas hitam yang beberapa tahun ini smakin diasah saja menjadi uang.

Gunung-gunung yang terdeteksi memiliki batu bara dihantam traktor, pun pohon-pohon yang berdiri kokoh diatasnya ikut ditumbangakan. Uang...semuanya demi uang. demi penghasilan. entah itu penghasilan kelompok maupun perseorangan. yang kelompok mendanai besar-besaran demi keuntungan besar, yang perseorangan pun tak mau kalah menyambut dana tersebut guna kelangsungan hidup yang kian runyam ini.

peringatan statusnya sudah menjadi angin. yang bisa digunakan untuk menerbangkan layangan. baik peringatan langsung maupun peringatan alam. tentu kalian pernah tau berita perihal banjir dikota kelahiranku? aah...itu sudah menjadi hal wajar bagi orang-orang disini. pendengaran telinga dan nurani telah tersumpal oleh uang.

ada sebuah kejadian konyol bin miris kemaren.
aku diajak bokap ikut kesebuah acara pengajian. tempatnya ternyata dekat disebuah tambang batu bara. jalan disitu rusak total. sampai-sampai sang Tuan rumah harus membuatkan urukan batu agar para tamunya bisa masuk ke lokasi. dan tahukan kalian kawan? diantara tamu tersebut adalah walikota. beliau yang mengetahui keadaan tersebut pun kaget.
"beberapa bulan lalu saya kemari, jalan itu tak seperti itu keadaanya...jika memang hal itu terjadi akibat adanya kegiatan pertambangan. saya akan segera menindak untuk adanya sebuah pertanggung jawaban atas kerusakan jalan tersebut" itu kata-kata bapak walikota seingat saya.

jalan yang super duper rusak total tersebut menjadi sebuah peringatan sebenarnya. akan rusaknya alam akibat sumber daya alamnya tidak diperbaharui. hanya diambil tanpa ada penanaman sesuatu sebagai pengganti. jika hal ini terus menerus terjadi bukan tak mungkin Crop circle buatan manusia akan muncul di kalimantan, seperti kata mas wisnu andri
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

1 comments :

  1. astaghfirullah ternyata di TKP sudah separah itu?? miris...
    teringat kekhawatiran Malaikat : ".....Para malaikat serentak berkata, Apakah Engkau hendak menciptakan di muka bumi (makhluk) yang akan melakukan kerusakan dan akan menumpahkan darah di dalamnya, padahal kami senantiasa bertasbih dengan menyanjung-Mu dan mensucikan-Mu? Seraya Allah menjawab, Sungguh Aku lebih mengetahui apa-apa yang tidak kalian ketahui" (QS. Al-Baqarah ayat 30)...

    ReplyDelete