Hai, Teman-temin dan Kawan-kawin sekalian, Hari ini saya akan menceritakan sesuatu tentang diri saya. Tentang Nama "Bejo" yang sering diucapkan orang ketika memanggil nama saya.
Kadang masih banyak diantara teman-teman dan kawan kawin tertawa atau kaget, ketika saya memperkenalkan Nama Panggilan yang sudah hampir 10 Tahun Melekat dan (mungkin) mensifati perjalanan Kehidupan saya itu. Bagaimana kan asal muasal Nama Muhammad Latif Fauzi berubah "Laqob" keseharian menjadi Bejo? Ingin tahu kah kalian Kawan-kawin dan teman temin? Aah...Kalian memang selalu ingin tahu.
Sore itu, Semua murid telah berkumpul dimushola. mereka tidak menghamburkan diri seperti biasanya setelah jama'ah ashar. Hari ini Almaghfurlah K.H Muhaimin Syuhadi (Alm) berinisiatif membacakan sebuah kitab pada para muridnya, untuk mengisi kekosongan waktu saat penerimaan murid baru. dan hari itu bakal menjadi hari pertama saya mendengarkan makna gandul khas Orang jawa kuno.
Oh, ya ada cerita lucu kawan-kawin teman temin sekalian, Pagi itu saya bersama seorang teman (sama² orang baru) berangkat ke toko kitab. membeli kitab yang akan dibacakan nanti sore. Sesampainya ditoko, Saya bilang saja pada penjual
"Mau beli kitab kuning mas"
"O..ya, kitab apa dik?" Tanyanya
"ya..kitab Kuning mas" Tandasku
"Judulnya?"
Ooh...Tidak, saya tidak tahu apa judul kitab yang akan dibacakan sore ini. Saya cuma tahu dalam halaman awal kitab itu bertuliskan "Alhamdulillahirobbil aalamin".
"Wah, Hampir semua kitab kata diawal halamannya Alhamdu dik" terang penjual tersebut.
Kemudian, ia mengambil beberapa kitab membukanya dan coba menunjukkan realita keterangannya tersebut. kulihat raut mukanya geli, seakan ingin menertawakan aku dan temanku.
Kembali ke soal Asal muasal pemanggilan nama menjadi "Bejo". Sore itu, kali pertama saya mendengar dan menyimak cara membaca kitab arab yang ditranslasi ke bahasa jawa. Sang Guru membaca kan teks Arab lengkap beserta artinya dalam bahasa jawa. Sang murid menjadi pendengar, menorehkan tinta pen makna diatas kitabnya masing-masing.
Saya sendiri, Karna belum bisa memaknai, hanya melihat senior saya menorehkan makna gandul dikitab yang saya beli pagi tadi. Baru 3 hari saya sudah punya banyak kenalan senior. itu sangat membantu rupanya dalam proses adaptasi saya.
Tiba-tiba, ditengah pembacaan. Muncul sebuah kalimat "Bil Fauzi" yang oleh Pembaca dimaknai "Kelawan Bejo". Jika diartikan dalam bahasa indonesia menjadi "Dengan Keberuntungan". Para murid tertawa mendengar pemaknaan tersebut. Mungkin Asing diksi Jawa kuno tersebut dalam dunia akademic pesantren. didunia penamaan mungkin mereka telah mendengarnya.
Mendengar tawa dari para murid, K.H Muhaimin Syuhadi lantas menerangkan tentang "Bejo". Bejo itu artinya Untung, Dalam bahasa Inggris Lucky. Orang yang beruntung itu adalah orang yang paling stategis. Orang berlimang harta pun kalah derajatnya dibanding orang yang beruntung.
Kadang masih banyak diantara teman-teman dan kawan kawin tertawa atau kaget, ketika saya memperkenalkan Nama Panggilan yang sudah hampir 10 Tahun Melekat dan (mungkin) mensifati perjalanan Kehidupan saya itu. Bagaimana kan asal muasal Nama Muhammad Latif Fauzi berubah "Laqob" keseharian menjadi Bejo? Ingin tahu kah kalian Kawan-kawin dan teman temin? Aah...Kalian memang selalu ingin tahu.
Sore itu, Semua murid telah berkumpul dimushola. mereka tidak menghamburkan diri seperti biasanya setelah jama'ah ashar. Hari ini Almaghfurlah K.H Muhaimin Syuhadi (Alm) berinisiatif membacakan sebuah kitab pada para muridnya, untuk mengisi kekosongan waktu saat penerimaan murid baru. dan hari itu bakal menjadi hari pertama saya mendengarkan makna gandul khas Orang jawa kuno.
Oh, ya ada cerita lucu kawan-kawin teman temin sekalian, Pagi itu saya bersama seorang teman (sama² orang baru) berangkat ke toko kitab. membeli kitab yang akan dibacakan nanti sore. Sesampainya ditoko, Saya bilang saja pada penjual
"Mau beli kitab kuning mas"
"O..ya, kitab apa dik?" Tanyanya
"ya..kitab Kuning mas" Tandasku
"Judulnya?"
Ooh...Tidak, saya tidak tahu apa judul kitab yang akan dibacakan sore ini. Saya cuma tahu dalam halaman awal kitab itu bertuliskan "Alhamdulillahirobbil aalamin".
"Wah, Hampir semua kitab kata diawal halamannya Alhamdu dik" terang penjual tersebut.
Kemudian, ia mengambil beberapa kitab membukanya dan coba menunjukkan realita keterangannya tersebut. kulihat raut mukanya geli, seakan ingin menertawakan aku dan temanku.
Kembali ke soal Asal muasal pemanggilan nama menjadi "Bejo". Sore itu, kali pertama saya mendengar dan menyimak cara membaca kitab arab yang ditranslasi ke bahasa jawa. Sang Guru membaca kan teks Arab lengkap beserta artinya dalam bahasa jawa. Sang murid menjadi pendengar, menorehkan tinta pen makna diatas kitabnya masing-masing.
Saya sendiri, Karna belum bisa memaknai, hanya melihat senior saya menorehkan makna gandul dikitab yang saya beli pagi tadi. Baru 3 hari saya sudah punya banyak kenalan senior. itu sangat membantu rupanya dalam proses adaptasi saya.
Tiba-tiba, ditengah pembacaan. Muncul sebuah kalimat "Bil Fauzi" yang oleh Pembaca dimaknai "Kelawan Bejo". Jika diartikan dalam bahasa indonesia menjadi "Dengan Keberuntungan". Para murid tertawa mendengar pemaknaan tersebut. Mungkin Asing diksi Jawa kuno tersebut dalam dunia akademic pesantren. didunia penamaan mungkin mereka telah mendengarnya.
Mendengar tawa dari para murid, K.H Muhaimin Syuhadi lantas menerangkan tentang "Bejo". Bejo itu artinya Untung, Dalam bahasa Inggris Lucky. Orang yang beruntung itu adalah orang yang paling stategis. Orang berlimang harta pun kalah derajatnya dibanding orang yang beruntung.
Aah..Indah sekali keterangan itu. aku seperti menemukan sekeping cerita dalam hidupku. seperti mendapatkan pecahan cermin yang bisa digunakan bersolek. Layaknya Muddy waters mendengarkan rekamannya kali pertama ditengah ladangnya di Film Cadillac Record, Pun Seperti Andrea Hirata ketika menyadari bahawa ia telah bersalaman dengan Inspirator Perubahana Namanya, Si manusia sinting Andrea Galliano (Edensor).
Seusai "Ngaji" itu, Ada beberapa kawan yang tak lagi memanggil saya dengan "Fauzi", Mengganti Panggilan tersebut dengan "Bejo". Lama, Kelamaan Individu yang menganut Pelaqoban itu semakin banyak saja. Tak ayal, Sejak itu kemanapun dimanapun itu saya dipanggil Bejo, Dan memperkenalkan diri dengan Nama Bejo.
Semoga yang memanggil dan yang dipanggil sama-sama Bejo, Sama-sama beruntung hidupnya...Aamin.
Seusai "Ngaji" itu, Ada beberapa kawan yang tak lagi memanggil saya dengan "Fauzi", Mengganti Panggilan tersebut dengan "Bejo". Lama, Kelamaan Individu yang menganut Pelaqoban itu semakin banyak saja. Tak ayal, Sejak itu kemanapun dimanapun itu saya dipanggil Bejo, Dan memperkenalkan diri dengan Nama Bejo.
Semoga yang memanggil dan yang dipanggil sama-sama Bejo, Sama-sama beruntung hidupnya...Aamin.
0 comments :
Post a Comment