Tahan tawamu kawan-kawin, sungguh tak ada niat bercanda saya menulis judul diatas. dan bukan tanpa alasan saya menulisnya. maukah kau dengar ceritanya kawan kawan-kawinku? Ahh...kau pasti selalu ingin tau saja :)
Pernah kau dengar lagu lawas milik Dewa 19 yang bertitle "Cukup Siti Nurbaya" Kawan-kawin? jika belum tak usah kau cari lagunya, klik ini saja. baca lyric nya! Sudah kau baca?! bagaimana? Apa pendapatmu?
Cerdas, itu yang terlintas kali pertama dulu saya membaca susunan lyric tersebut. Mungkin karna disisispi kata-kata Intelek macam Agitasi, Dogma, Falsafah. aaah...terkesan pandai dan elegant sekali pemilihan diksi dalam lyric lagu tersebut. bahkan sampai sekarang saya mendengarkannya kesan tersebut masih saya rasakan.
Cukup! kita cukupkan memuji diksi inteleknya, bukan disitu kawan-kawin intinya.
Engkau taukan benang merah cerita Siti Nurbaya? yah, Novel Klasik Karya Marah Roesli dengan latar belakang Tanah Minang. Perjodohan! , Yah satu kata itu lah yang menjadi ending, Sekaligus kata kunci utama yang identik ketika mendengar nama Siti Nurbaya. aah...Zaman kan sudah mutakhir seperti ini jo?! masihkan keidentikan itu melekati zaman yang sudah berganti?
Saya jawab masih Kawan-kawin sekalian!
Dizaman kebebasan ekspresi berpacaran seperti sekarang, dimana muda-mudi bebas bercumbu dimana saja, behubugan ala orang barat dan berbagai gaya pacaran masa kini lain, Ternyata masih ada cerita² Nyata yang "mengadopsi skenario" Siti Nurbaya. Entah karna si Orang tua dari "Pemeran" Siti Nurbaya (maaf, Pemeran gak saya kenalin disini) yang terlalu menghayati kisah klasik tersebut? atau mungkin ada tendesi dan alasana lain dari acara penjodohan tersebut? yang jelas, yang menjadi pesakitan adalah pemeran Siti Nurbaya. dijodohkan merupakan pil pahit dalam hidupnya. Pil yang harus ditelan, tanpa air, Pahit!
Lari? aah...mungkin akan menambah deretan masalah. Menentang Orang tua adalah sebuah Larangan kelas wahid. tidak ditentang berarti seumur hidup setelah acara akad nikah, merupakan perjalanan kelam (Jika tak ada cinta tumbuh).
Aah...Entahlah, Malang sekali nasip pemeran Siti Nurbaya, pun teman saya itu.
Dedicated to : You,.......sorry, I can't help you more for this situation
Pernah kau dengar lagu lawas milik Dewa 19 yang bertitle "Cukup Siti Nurbaya" Kawan-kawin? jika belum tak usah kau cari lagunya, klik ini saja. baca lyric nya! Sudah kau baca?! bagaimana? Apa pendapatmu?
Cerdas, itu yang terlintas kali pertama dulu saya membaca susunan lyric tersebut. Mungkin karna disisispi kata-kata Intelek macam Agitasi, Dogma, Falsafah. aaah...terkesan pandai dan elegant sekali pemilihan diksi dalam lyric lagu tersebut. bahkan sampai sekarang saya mendengarkannya kesan tersebut masih saya rasakan.
Cukup! kita cukupkan memuji diksi inteleknya, bukan disitu kawan-kawin intinya.
Engkau taukan benang merah cerita Siti Nurbaya? yah, Novel Klasik Karya Marah Roesli dengan latar belakang Tanah Minang. Perjodohan! , Yah satu kata itu lah yang menjadi ending, Sekaligus kata kunci utama yang identik ketika mendengar nama Siti Nurbaya. aah...Zaman kan sudah mutakhir seperti ini jo?! masihkan keidentikan itu melekati zaman yang sudah berganti?
Saya jawab masih Kawan-kawin sekalian!
Dizaman kebebasan ekspresi berpacaran seperti sekarang, dimana muda-mudi bebas bercumbu dimana saja, behubugan ala orang barat dan berbagai gaya pacaran masa kini lain, Ternyata masih ada cerita² Nyata yang "mengadopsi skenario" Siti Nurbaya. Entah karna si Orang tua dari "Pemeran" Siti Nurbaya (maaf, Pemeran gak saya kenalin disini) yang terlalu menghayati kisah klasik tersebut? atau mungkin ada tendesi dan alasana lain dari acara penjodohan tersebut? yang jelas, yang menjadi pesakitan adalah pemeran Siti Nurbaya. dijodohkan merupakan pil pahit dalam hidupnya. Pil yang harus ditelan, tanpa air, Pahit!
Lari? aah...mungkin akan menambah deretan masalah. Menentang Orang tua adalah sebuah Larangan kelas wahid. tidak ditentang berarti seumur hidup setelah acara akad nikah, merupakan perjalanan kelam (Jika tak ada cinta tumbuh).
Aah...Entahlah, Malang sekali nasip pemeran Siti Nurbaya, pun teman saya itu.
Dedicated to : You,.......sorry, I can't help you more for this situation
0 comments :
Post a Comment