Saya memang Kampungan

Semalem, saya membuat janji dengan seorang teman.
beliau asli malang, hampir sebulan ini menetap disamarinda untuk urusan kerja. dan semalam, ngajak saya ketemuan di sebuah pusat perbelanjaan di samarinda. sekedar hang out, cari angin, dan cuci baju eh, mata...

Oya, teman ogut itu cowok kok...jadi buat para kaum hawa, tak perlu anda cemburu atau takut tersaingi jekakakaka...
sesampai di ntu tempat, do'i nanya, Mc* nya disebelah mana? saya yang walau orang sini, tapi gak apal daerah sini ngasal aja bilang "lantai atu" *untungnye bener

masuklah kami ke tempat makan cepat saji itu. memesan makanan. saya yang asing dengan nama-nama menu ditempat itu cuma bilang "samain aja pesennya" akakka...
ada semacam rasa canggung berada ditempat ini. entah karna gak biasa? atau karna selera saya yang WARTEG? semakin lengkap pula rasa itu ketika melihat bill yang nominalnya kalo diwarteg udah membuat perut mledug.

Selera orang memang berbeda yak? ada yang suka nongkrong dan merasa merdeka mengangkat satu kakinya di bangku warteg. ada yang makan dengan gaya sopan dan penuh attitude di tempat makan siap saji. bukan niatan saya membuat jarak lho *haa...hiperbola

benar memang kata pepatah : "dimana langit dipijak disitu langit dijinjing" kebaliiiikkk....
dapat diartikan, dimana anda memasuki warung, maka menu yand ada itulah yang anda santap (ya jelas), plus anda harus memaksakan diri menggunakan attitude yang ada *sok cool hahaha...
Jika tidak...siap saja orang sebelah anda akan berkata :
"biasa diwarteg ya mas/mbak? kampungan banget sikapnya"

Salam
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments :

Post a Comment