Dengan Ilmu, Kalau Hanya Sekadar Foya-Foya...itu sih urusan kecil!!

Kalian tentu kenal Einstein, kalau tidak kenal, pergilah ke tukang poster dipinggir jalan, ada gambar seorang dengan perawakan Tua, keriting beruban, berkumis putih. kebanyakan pose yang dijual tukang poster adalah ketika beliau menjulurkan lidahnya. *udah tau? kalau belum tanyakan aja pada rumput yang bergoyang ngebor
Kalau Einstein terlalu susah, yang lain saja deh Alva Edison, Al-Khindi, Al-Farabi, Gusdur, Pak Karno, Pak Habibie (Atau Orang terkenal dikampungmu saja lah, entah itu tukang khotbah, tukang baca do'a atau tukang gali sumur hahah....)
tentu kalian kenal salah satu dari mereka bukan? Apa alasan kalian mengenalnya? Saya yakin bukan karna selebritas atau karna mereka membuat sesuatu sensasi sesaaat bukan? jawabnya tak jauh dari ilmu. yah ilmulah yang membawa mereka terkenal, bahkan bukan hanya terkenal tapi,terkenang. mengingat diantara nama-nama diatas ada yang sudah dipeluk sang pencipta.

Kapasitas dan eksistensi keilmuan manusia memang luar biasa (ketika ilmu itu dibagi dan diajarkan tentunya). dahulu, ketika tingkat SMP, saya pernah mendengar keterangan seorang Guru Ahlaq di madrasah tempat saya sekolah. beliau menceriterakan perbandingan Ilmu dan Harta. ketika itu, saya tidak begitu menghiraukannya. hanya mendengar sekilas-sekilas keterangan beliau. Namun, suatu hari kenyataan menampar saya. mengingatkan saya pada betapa meruginya saya atas keterangan tersebut. sebuah kenyataan yang memang menunjukkan betapa dahsyatnya Ilmu. Potensial sekali, Begitu besar kekuatannya ketika dikeluarkan. tak perlu saya ceritakan "tamparan" tadi. saya hanya akan memberikan sedikit example.
Tentu kalian pernah mengikuti sebuah Majelis atau mungkin perkumpulan bukan? seorang yang punya kapasitas ilmu mumpuni dalam majlis tersebut pasti tidak duduk diluar walaupun dia datang telat. contoh saja yasinan bapak-bapak, atau tahlilan ibu-ibu dikampung. orang yang biasanya ahli membaca do'a walaupun dia hadir belakangan, pasti akan mendapat tempat khusus didalam. Ilmu nya lah yang memberikannya "Tiket VVIP" dalam majelis tersebut, walau toh hanya ilmu berdo'a.
contoh besar ya nama-nama tokoh diatas, Einstein yang cuma melet aja bisa dikenang. bahkan posternya bejibun dipinggir jalan. Gusdur dengan kearifan dan pluralism nya yang saat wafatnya ditangisi beribu manusia. Pak Habibie yang punya nama besar dinegeri orang. semua perlakuan itu ada karna kapasitas keilmuan mereka yang sudah diakui. bahkan, mungkin anda juga mengakuinya bukan?

Ahh...sekarang kan dengan Uang kita bisa membeli segalanya?kita bisa mengatur nama kita kok biar dikenang seperti tokoh diatas?
Berapa Uang yang anda punya? Sebanyak apa koneksi anda untuk "membeli" Image menandingi para Ilmuan? itu kalau anda kaya dan punya banyak koneksi, kalau miskin dan tak punya koneksi?

Mungkin, akan muncul pertanyaan sederhana dikepala kita.
Lalu gimana jo dengan orang berilmu yang hidupnya tetep miskin?
Sejatinya, mereka kaya kok. kaya ilmu dan itu tak akan habis dibelanjakan. disebagian moment atau tempat si miskin tadi kadang diperlakukan kaya kok. ya contoh seperti dimajelis yasinan bapak-bapak tadi lah. walaupun orang kaya 7 turunan kalau gak bisa do'a dalam majelis tersebut, (kebanyakan) sikaya tidak dituankan. kekayaannya tidak berlaku disini. :)

Namun, kita sering tidak menyadari ya energy potensial ilmu itu. kita lebih memilih hal-hal duniawi. semoga kita lekas bisa berubah :)

Sebagai catatan tambahan, saya coretin beberapa point yang pernah diterangkan guru saya dibawah, semoga bisa membuat kita sadar akah khasanah keilmuan dalam mengarungi hidup kita.

Saya kembali teringat keterangan ketika sekolah dulu, begitu menampar, pilu dan merugi jika kita tidak menyadarinya.
1. Ilmu Adalah Warisan para Anbiya’ (Nabi), Adapun Harta :Adalah warisan para Raja & Orang Kaya.
2. Ilmu akan menjaga pemiliknya, Sedangkan harta dijaga pemiliknya.
3. Ilmu bertambah dengan didermakan dan di ajarkan sedangkan harta akan hilang percuma dengan di belanjakan atau dihamburkan (kecuali dalam hal sedekah)
4. Ilmu bisa dan sanggup mengendalikan harta maka ilmu adalah penguasa dan harta adalah yang diperintah.
7. Pemilik harta bisa menjadi miskin dan fakir kapanpun Tuhan berkehendak, sedangkan ilmu tak perlu dikhawatirkan kemusnaannya kecuali pemiliknya menyia- nyiakannya
8.Harta kadangkala menjadi sebab kebinasaan pemiliknya sedangkan Ilmu adalah kehidupan pemiliknya meskipun sudah wafat.
9.Kebahagiaan karena ilmu bersifat abadi sedangkan kebahagiaan karena harta bersifat sementara yang suatu saat bisa lenyap (euphoria sesaat).
10. Orang yang berilmu kadar dan nilainya ada pada dirinya sedangkan orang kaya ada pada hartanya
11.Orang kaya dan hartanya mengajak manusia untuk mengejar dunia sedangkan orang yang berilmu mengajar manusia dengan ilmunya kepada akhirat.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments :

Post a Comment