Anarki (di)RI, Semoga Tidak menjadi Tradisi Negri


Tulisan ini saya buat bukan untuk siapa². Hanya sekedar unek-unek saya terhadap apa yang (sering) terjadi di Negara yang saya diami.
Beberapa waktu ini di Negara saya sangat sering terjadi tawuran, pengeroyokan, bentrok, perang antar suku dan apalah itu yang lain. Yang kesemua tindakan itu bersifat Anarkisme. Entah, apakah pada bosan hidup damai atau apa?
Sepak bola yang berakhir dengan bentrok suporter lah, Demo yang berujung perkelahian lah, sengketa lahan yang melahirkan runcingnya permusuhan, Acara dangdut yang melahirkan perkelahian kampung lah dan sebagainya-sebagainya. Selalu ada si "Anarki" diantara itu. jatuh korban? itu sudah tidak terelakkan lagi, baik korban luka, nyawa, materi dan sebagainya.
Kalau diamati sebab tawuran² itu tidak jauh berbeda. Hanya karna sedikit rasa tersinggung yang dibesar²kan. sehingga seolah² pihak yang tersinggung merasa dirugikan atau dilecehkan. akhirnya muncul rasa membela diri yang (kebanyakan) caranya salah. Bukan karna saya gak faham bagaimana ketika seseoran itu tersulut marah, saya juga manusia yang pernah marah kok. Yang saya pertanyakan apa gak ada cara lain selain Anarki untuk itu? mengapa begitu mudahnya tersulut letupan² emosi & provokasi orang lain yang mengatas namakan golongan. Jika sudah muncul tindakan anarki, akan sangat lah sulit ditemukan jalan damai, jangan sampai deh ada tawuran babak ke dua, atau tawuran "perpanjangan waktu" atau tawuran home-away! Sekali aja udah merugikan berbagai pihak & aspek. Sulit meredam "emosi massal" seperti itu. Jadi alangkah lebih baiknya jika kita mencegah munculnya aksi Anarki.
Saling menjaga kesinambungan & keseimbangan sekitar, mungkin menjadi kunci utama. Agar tak timbul "aksi² aneh" yang tidak di harapkan. kalau pun ada percikan atau gesekan, gunakanlah cara kekeluargaan. Tentunya di setiap Agama pun diajarkan hal itu.
Semoga semakin sedikit saja Orang² provokatif yang mengatasnamakan golongan. Kasian yang pada gak tau apa² tu...jadi korban, & kena imbas dari perkelahian tak berujung.
Jangan sampai Anarki menjadi sebuah tradisi di Republik Indonesia ini, apalagi sampai turun temurun ke anak cucu kita.
Bukan kah Hidup Damai itu Indah? Anda jelas tau jawabannya

"Menang Jadi Api, Kalah Jadi Bara"

"Salam Kompakan" (sambil mengacungkan Salam metal dengan jempol dicepit diantara jari manis & jari tengah)
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments :

Post a Comment